Sabtu, 26 Maret 2011

Rene Alberts Ingin Berkarir Di Australia

Mantan pelatih PSM Makassar dan Arema Indonesia Robert Rene Alberts mengungkapkan, dirinya tertarik menangani sebuah klub Liga Utama Australia [A-League] pada musim mendatang.

Kompetisi A-League 2010/11 sudah berakhir. Sedangkan musim 2011/12 bergulir kembali pada Oktober mendatang. Sejumlah klub pun mulai melakukan perburuan terhadap pelatih dan pemain baru. Rene Alberts mengaku tertarik menangani Perth Glory.

Ketertarikan Rene Alberts melatih salah satu klub A-League bisa menjadi sinyal menutup peluang pria asal Belanda ini melanjutkan karir kepelatihan di Indonesia. Kabarnya, sejumlah klub berencana memboyong Rene Alberts, salah satunya Persib Bandung.

“A-League membuat saya tertarik. Ada agensi sepakbola Belanda yang menempatkan beberapa pemain dan pelatih di Australia. Mereka mendekati saya, dan menanyakan apakah tertarik untuk menangani “Menurut agensi ini, ada kesempatan di sana. Saya lalu menjawab Perth bisa membuat saya tertarik, dan saya suka dengan lingkungannya. Saya pernah membawa tim junior Malaysia ketika menjadi direktur teknik. Dari yang saya dengar, mereka tidak mendapatkan hasil bagus dalam beberapa musim terakhir.”


“Lebih dari itu, belum ada kontak. Saya juga tidak terikat kontrak dengan agensi itu. Saya tidak pernah mempunyai agen. Pekerjaan selalu datang, karena orang-orang mengakui pekerjaan saya, dan saya menerima pekerjaan itu,” tambah pelatih berusia 56 tahun tersebut.

“Saya sekarang sedang mempertimbangkan sejumlah pilihan di kawasan ini. Beberapa tawaran datang dari klub Malaysia, tapi saya memilih ke Australia, karena liga ini sedang berkembang.”

“Saya juga bangga dengan rekor yang didapat di kawasan ini. Saya telah melatih dan menjadi juara di tiga negara berbeda: Malaysia, Singapura dan Indonesia. Sejauh ini belum ada yang dapat melakukan itu di Asia. Karena itu, sangat menyenangkan jika mendapatkan tawaran di liga kuat di luar Asia Tenggara.”

Rene Alberts pernah mendapat tawaran untuk menangani tim Australia junior pada tahun 2008. Namun federasi sepakbola Australia [FFA] akhirnya tidak memakai jasanya, dan memilih Jan Versleijen. Sejak itu, Rene Alberts kerap berkomunikasi dengan para pelatih asal Belanda yang berkiprah di Australia.

“Saya pernah berkomunikasi dengan Pim [Verbeek] ketika dia menangani tim nasional [Australia]. Kami bekerja sama ketika saya menjabat direktur pelatih Korea Selatan tahun 2002-04,” ungkap Rene Alberts.

“Karena itu, saya sedikit mengetahui tentang liga mereka, walau tidak terlalu detil. Kultur olahraga di Australia sangat kuat, dan dari A-League yang saya lihat melalui televisi, itu semakin bersaing. Sekarang lebih dikenal di Australia, dan banyak orang sudah tertarik menonton pertandingan.”

Sumber : Goal.com
Read more »

Jack Komboy: Kalau Tidak Sekarang, Kapan Lagi?


"Saya berani katakan ini karena jika dibandingkan dengan stadion di China atau di Hongkong, Stadion Mandala masih jauh lebih baik. Terkecuali stadion di Korea Selatan dan Jepang," papar Komboy kepada GOAL.com Indonesia di Stadion Mandala, Jayapura, Rabu (23/3).

Dia menambahkan, selama bermain bersama Persipura dan PSM Makassar dalam laga Piala AFC, stadion di China dan Hongkong juga tidak sebaik di sini.
"Misalnya, ketika kami bermain lawan Chanchung Yatai di China, di ruang ganti pemain tidak ada kursi sehingga kami duduk di lantai," papar Komboy.
Namun, dia menambahkan, sebagai wakil rakyat dirinya akan terus memperjuangkan agar pertandingan Piala AFC harus berlangsung di Mandala karena levelnya masih di bawah LCA.

Menyinggung soal hasil pertandingan Persipura melawan Sriwijaya FC, menurut Komboy, hasil pertandingan sudah maksimal dan itu merupakan permainan yang sangat bagus.

"Bagi saya, tim yang perlu diwaspadai adalah Persija karena tim ini hanya berkonsentrasi di ISL saja, sementara Persipura, Arema dan Sriwijaya FC harus berjuang di laga Asia dan ISL sehingga konsentrasi dan stamina mereka terkuras habis," papar Komboy seraya menambahkan, Persija memiliki peluang karena memiliki delapan laga kandang di sisa pertandingan berikutnya.


Sumber : Goal.com
Read more »

Rene Alberts Pantau Perkembangan Superliga & LPI

Pelatih asal Belanda Robert Rene Alberts mengaku tetap memantau perkembangan sepakbola di Indonesia terkait munculnya persaingan antara Superliga Indonesia [ISL] dan Liga Primer Indonesia [LPI].

Dalam wawancara dengan FourFourTwo, Rene Alberts menyampaikan pendapatnya mengenai kiprah pemain Australia di Indonesia, dan pandangannya mengenai persepakbolaan di negara ini.

“Saya pernah bekerja bersama pemain Australia sebelumnya, dan sebagian besar menjadi duta yang bagus bagi persepakbolaan Australia. Pemain seperti Scott Ollerenshaw, Darren Stewart dan satu pemain yang saya bawa ke tim saya di Singapura, Vlado Bozinovski, merupakan pemain hebat dan berkepribadian bagus,” turut Rene Alberts.

“Musim ini [2010/11] saya membawa dua pemain Australia ke PSM Makassar. Mereka punya darah Serbia tapi berasal dari Australia, yakni Srecko Mitrovic dan Goran Subara.”


“Kedua pemain ini sangat berdedikasi dan profesional. Saya terkejut mereka bermain di Indonesia, dan tidak di A-League, mengingat mereka punya potensi hebat. Saya pikir, banyak pemain Australia yang tidak mendapat kesempatan bisa mempertimbangkan Indonesia, karena suasana di sana sangat kompetitif.”

“Tapi tentu saja di sana punya masalah sendiri. Kita semua tahu tentang cerita korupsi yang mengiringi perjalanan ISL. Tapi selama itu belum terbukti, pertandingan terus berlangsung.”

“Liga yang 'memberontak', Liga Primer Indonesia telah dimulai. Tapi itu tidak diakui PSSI. Karena tu, AFC tidak mengakuinya juga, dan tentu saja FIFA juga tidak mengakui liga ini.”

“Dalam pandangan saya, sebaiknya menunggu dan melihat solusi apa yang bisa dicapai dalam persepakbolaan Indonesia. Ada risiko yang dihadapi para pemain dan ofisial di LPI yang bisa dikenai sanksi oleh FIFA. Untuk saat ini, masih belum tahu apa yang akan terjadi.”

Dalam kesempatan yang sama, Rene Alberts juga menyampaikan pendapatnya mengenai kabar keluarga Bakrie bakal berinvestasi di salah satu klub A-League. 

“Dari yang saya tahu, keluarga Bakrie menaruh minat tinggi dalam pengembangan olahraga di negara itu [Indonesia]. Tidak hanya sepakbola, tapi juga atlet dari cabang olaharga lain. Apakah itu berkaitan dengan aspek politik, saya tidak mau berkomentar, karena saya hanya melihatnya dari pengembangan sepakbola,” kata Rene Alberts.

“Jika keluarga Bakrie melihat ada kesempatan di A-League, saya menilainya sebuah sinyal yang bagus. Saya pikir, A-League semakin populer, karena tim-tim Australia bermain bagus di Liga Champions Asia. Tentunya itu bisa membantu timnas senior dan junior bermain di level tertinggi.”



Sumber : Goal.com
Read more »

Ivan Kolev Fokus Benahi Finishing Touch

Pasca ditahan imbang Persipura 0-0 pada laga Superliga Indonesia di Palembang, Rabu (23/3), pelatih Sriwijaya FC Ivan Kolev mengaku fokus membenahi koordinasi penyelesaian akhir anak asuhnya.

Maklum saja, usai menjamu Mutiara Hitam, Keith Kayamba dkk akan melakoni laga sarat gengsi yakni menjajal Arema Indonesia di Malang, Minggu (27/3).

"Puluhan peluang tercipta tapi tak satu pun berbuah gol. Ini artinya, tim kurang baik dalam finishing touch, selain memang faktor keberuntungan yang tak sedang berpihak," kata Kolev di Palembang, Kamis (24/3).
    
Menurut dia, pada pertandingan itu, anak asuhnya sudah bermain baik dan berhasil memberikan tekanan kepada pemain Persipura. Namun, kurang maksimal saat mendapatkan kesempatan untuk mencetak gol.
    
"Para pemain bermain baik sepanjang pertandingan dan tak kenal lelah. Malah beberapa di antaranya dapat berimprovisasi seperti Dirga Lasut. Tapi, karena lawan yang dihadapi juga bukan tim sembarangan, jadi tidak mudah mengkonversikan setiap peluang menjadi gol," ujar pelatih asal Bulgaria ini.
    
Untuk itu, dia melanjutkan, akan memanfaatkan sisa waktu sebelum laga melawan Arema Indonesia di Malang, untuk membenahi koordinasi dalam penyelesaian akhir.
    
"Memang waktu tersisa tidak banyak karena akan digunakan juga untuk perjalanan menuju Malang. Tapi, saya akan maksimalkan untuk membenahi tim terutama dalam finishing touch. Latihan bola-bola mati akan lebih ditingkatkan," kata mantan pelatih timnas Indonesia ini.
    
Dia menambahkan juga akan lebih fokus dalam memberikan latihan taktik dan strategi jelang laga melawan Singo Edan, julukan Arema itu.
    
"Strategi menghadapi Arema sudah saya siapkan setelah mempelajari rekaman video. Meskipun laga nanti adalah laga tandang, tapi kemenangan adalah target tim," ujar dia.



Sumber : Goal.com
Read more »

Mantan Pemain Timnas Dukung Goerge Toisutta


Sejumlah mantan pemain Timnas menegaskan mendukung George Toisutta dan GH Sutejo, sebagai Ketua Umum dan Wakil Ketua Umum PSSI periode 2011-2015. Pejabat TNI terbukti kerap terlibat dalam kemajuan sepak bola Tanah Air.
"Dalam perjalanan sejarah sepak bola, tak bisa dipungkiri banyak pejabat TNI yang terlibat demi memajukan sepak bola. Dapat disebutkan antaralain: Laksamana Ali Sadikin, Kolonel Sarnubi Said, Brigjen Bardosono, Marsekal Madya Kardono, Letjen Azwar Anas, Jenderal Agum Gumelar. Marsekal Pertama Suparja Poncowinoto, Kolonel Wahab Abdi, dan banyak lagi,” ujar salah satu mantan pemain timnas Nasir Salasa, di Senayan, Jakarta, (25/3). Nasir menambahkan, Toisutta merupakan sosok yang layak untuk memangku jabatan ketua umum PSSI demi meningkatkan prestasi sepak bola Indonesia yang makin hari kian terpuruk nasibnya. "Menjadi sebuah ironi dan menyedihkan, ketika berhadapan dengan lawan-lawan di ASEAN seperti Myanmar, Vietnam, dan Kamboja, kita harus kewalahan bahkan pernah menanggung kekalahan. Padahal, negara-negara tersebut dulu kami bantai dan libas dengan skorbesar," kata Nasir yang membela timnas di periode 1980-1990. Dalam kesempatan tersebut, mantan pemain timnas menegaskan tiga pernyataan sikapnya. Mereka meminta reformasi, restrukturasi, dan reorganisasi pada tubuh PSSI pusat. "Kami menghimbau kepada para pemilik hak suara pada Kongres PSSI 2011 untuk menggunakan hati nuraninya.” “PSSI harus punya tujuan memperbaiki sepak bola nasional. Selain itu, sebagai organisasi tertinggi sepak bola, PSSI mesti meningkatkan prestasi timnas baik di tingkat ASEAN dan ASIA," pungkas Nasir


Sumber : Bolanews.com
Read more »

Banyak Cara Agar LPI Diakui


Penggagas Liga Primer Indonesia (LPI), Arifin Panigoro, mengaku banyak cara agar LPI diakui dan berada dalam naungan PSSI. Bisa dengan penambahan wilayah atau dibagi dalam setiap divisi.
Banyak ide. Begitu kata Arifin agar liga yang diprakarsainya bisa menyatu ke dalam liga di PSSI. Usai kongres pemilihan ketua umum PSSI, 29 April mendatang, Arifin mengaku akan kembali me-review keberadaan LPI, sesuai amanat FIFA yang meminta PSSI menyelesaikan masalah breakway league.
"LPI ada untuk memberikan contoh bagaimana sepak bola menerapkan fair play dalam pertandingan. Pada akhirnya nanti bagaimana, ya kami akan me-review lagi. Nantinya, banyak konsep yang akan diterapkan," ujar Arifin.
Ketika ditanya bagaimana konsep agar LPI bisa berada di bawah naungan PSSI, Arifin mengatakan, "bisa saja membagi klub ke tiap divisi, bisa dengan penambahan wilayah, bisa juga dikompetisikan lagi. Pokoknya banyak alternatif."
LPI lahir sebagai “liga tandingan” yang diharapkan bisa memberi perubahan dalam kompetisi sepak bola nasional. Mandiri dan berkarya merupakan tajuk yang diusungnya. Sebanyak 19 klub pun, kini ikut beradu kekuatan.

Sumber : Bolanews.com
Read more »

Pelatih Arema Salahkan Lapangan Persiba


Arema Indonesia kembali gagal meraih poin penuh setelah ditahan imbang 0-0oleh Persiba Balikpapan di Stadion Persiba Komplek Pertamina Parikesit, Rabu 23 Maret 2011. Meski hanya bisa menuai satu poin pelatih Miroslav Janu terlihat puas.
Dia hanya kecewa dengan kondisi lapangan yang menyulitkan pasukannya bermain lebih baik."Anak-anak sudah bermain bagus. Sayang kondisi lapangan kurang bagus, jadi kita harus memainkan bola-bola langsung ke depan," kata Janu dilansir dari situs Ongisnade.
"Saya tahu ini pertandingan yang berat. Kondisi lapangan dan lawan yang juga punya peluang, sedikit menyulitkan."

Satu poin sudah cukup membawa Arema duduk di peringkat lima menggeser Persiwa Wamena. Anak asuh Janu kini mengoleksi 27 poin dari 17 pertandingan.
Jumlah ini masuh jauh tertinggal dibanding koleksi poin milik Persipura Jayapura sebagai pemimpin klasemen sementara. Tim Mutiara Hitam -julukan Persipura- sudah meraup 39 poin. Angka terakhir yang mereka raih didapat setelah menahan imbang Sriwijaya FC 0-0 di Stadion Gelora Sriwijaya, Jakabaring, Rabu 23 Maret.

Sumber : Vivanews.com
Read more »

AFC Tinjau Kesiapan Stadion Mandala


Direktur BLI Djoko Driyono dan pengurus AFC Manickam Subramaniam melakukan inspeksi langsung ke Stadion Mandala Jayapura, Rabu, 23 Maret 2011 kemarin. Inspeksi ini dilakukan untuk melihat kesiapan stadion menggelar event bertaraf internasional.

Namun hingga saat ini, pembangunan stadion baru kandang Persipura ini
belum sepenuhnya tuntas. Pembangunan baru mencapai 90 persen sehingga sangat kecil peluang Persipura menjadi tuan rumah AFC Cup di kandangnya.
"Saya sudah meninjau langsung Stadion Mandala dan hasilnya akan
segera dilaporkan ke AFC sebelum dikeluarkan keputusan. Senin,
28 Maret nanti keputusan AFC sudah ada,''ujar Manickam Subramaniam kepada wartawan di Jayapura.

Meski Subramaniam mengakui keseriusan pengelola stadion untuk membangun stadion dengan acuan standar AFC namun masih ada sejumlah persyaratan fasilitas yang belum dipenuhi seperti giant screen atau layar TV berukuran raksasa.

Saat ini pengerjaan Giant Screen belum 100 persen alias masih berbentuk rangka. Padahal fasilitas itu menjadi salah satu penilaian AFC untuk menggelar laga internasional. "FasilitasGiant Screen tentu menjadi penilaian AFC," lanjut Manickam Subramaniam.

Direktur BLI, Djoko Driyono, membenarkan bahwa masih banyak fasilitas stadion yang perlu diperbaiki agar dapat memenuhi standar AFC. "Masalah pengamanan juga perlu diperbaiki seperti tempat parkir ambulance. Kemudian media center bagi para jurnalis juga belum memenuhi syarat karena tidak memiliki fasilitas internet bandwich standar AFC, telepon, fax, komputer, printer juga belum ada."

Fokus lain yang mendapat sorotan Djoko Driyono yakni pengelolaan transportasi lokal agar tim tamu tidak menunggu lebih dari dua jam di Bandara hanya untuk menunggu jemputan. "Masih ada waktu empat hari untuk berbenah sebelum Senin nanti AFC mengeluarkan keputusan."

Hari ini Djoko Driyono dan Manickam Subramaniam dijadualkan akan meninjau fasilitas hotel yang ada di Jayapura. Jika Stadioan Mandala dianggap layak, maka laga Persipura versus Conburi FC pada 13 April mendatang akan bisa ditonton langsung publik Jayapura.
Sumber : Vivanews.com
Read more »

Tv Internasional

Tv Online

 
Powered by Blogger